Wednesday, June 14, 2017

OTOP dan Pengembangan Ekonomi Lokal di Thailand, Bagian 2

Artikel ini melupakan lanjutan dari artikel sebelumnya: OTOP dan Pengembangan Ekonomi Lokal di Thailand, Bagian 1



Produk-produk OTOP di Thailand sangat banyak, seperti yang telah disebutkan sebelumnya terdapat produk unggulan makanan, minuman, tekstil, kerajinan tangan dan souvenir, hiasan, serta tanaman obat. Berikut adalah rincian produk-produk unggulan OTOP yang berada di Thailand :

Produk Unggulan OTOP (Pasaribu, 2007)

Produk OTOP (Community Development Department, 2013)

Sebagai salah satu program pengembangan ekonomi lokal, OTOP sangat berkontribusi terhadap ekonomi pedesaan maupun nasional di Thailand. Lebih dari 22.762 desa secara nasional berpartisipasi dalam kegiatan OTOP ini. Dengan produsen sebanyak 37.840 dan produsen tersebut mampu menyerap 1,3 juta tenaga kerja baik ibu rumah tangga maupun orang tua. Kemudian, menurut Community Development Department terdapat 65.000 kelompok industri masyarakat yang terdaftar dan 34% dari kelompok tersebut terlibat dalam kegitan OTOP. Sehingga bukan tidak mungkin jika OTOP berkontribusi dalam pendapatan di Thailand.



Dari hasil survey di Gems Gallery Bangkok yang merupakan salah satu galeri yang memasarkan produk OTOP di Thailand berupa perhiasan, didapatkan hasil bahwa sistem pengelolaan pasarnya dikelola oleh pemerintah. Produk-produk yang telah dihasilkan oleh masing-masing tambon (kecamatan) dikumpulkan terlebih dahulu ke salah satu gudang kemudian dicek oleh pemerintah baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Jika dirasa produk tersebut telah memenuhi standar, tahap selanjutnya adalah pemasaran. Pemasaran produk didistribusikan di pasar tradisional dan modern yang berada di Bangkok. Tidak hanya di pasar, namun di tempat-tempat strategis seperti Bandara Suvarnabhumi juga ditemui produk OTOP. Fakta tersebut membuktikan bahwa program OTOP yang digalak-kan sejak tahun 2000 berintegrasi dengan sektor lain dan masih dapat bertahan hingga sekarang. Namun, tidak dapat dipungkiri terdapat beberapa masyarakat yang memasarkan produknya dengan cara ilegal seperti membuka kios sendiri tanpa melalui ijin pemerintah. Hal inilah yang harus ditangani oleh pemerintah maupun planner agar nantinya mereka dapat terwadahi untuk melakukan kegiatan berdagang.


Produk-produk Gems Gallery selain dipasarkan di dalam negeri juga diekspor ke negara-negara lain seperti Italia dan Spanyol. Hasil penjualan domestik sebesar 86% sedangkan ekspor sebesar 14%. Tidak hanya menjual perhiasan, di galeri tersebut juga terdapat produk OTOP lainnya seperti tas, kain, porceain dan rubi. Produk tersebut juga masih memiliki nilai budaya yang terlihat pada cincin Thai Ring. Harga produk OTOP tersebut berkisar antara 500 – 30.000 Thai Bath. Walaupun ada beberapa produk yang mahal tetapi dari segi kualitasnya sangat bagus. Jadi, semua kalangan dapat menjangkau produk OTOP dan tidak merasa rugi jika mendapatkannya.



Tujuan pemerintah membuat Gems Gallery selain untuk memasarkan dan mengumpulkan berbagai macam produk OTOP dari berbagai desa adalah terkait dengan aksesibilitasnya. Telah diketahui bahwa tidak semua desa memiliki aksesibilitas yang bagus atau terdapat moda transportasi sehingga membuat desa tersebut menjadi terisolasi dan pada akhirnya tidak dapat menjual hasil produknya. Oleh karena itu, pemerintah Thailand membuat sebuah galeri agar semua orang dapat menjangkau produknya tanpa harus jauh-jauh ke desa tersebut. Selain dipamerkan di Gems Gallery, pemerintah juga membantu pendistribusian dan pemasarannya agar merata dan masyarakat desa tersebut memperoleh pendapatan. Hal ini terkait dengan pemberdayaan masyarakatnya agar masyarakat desa (tambon) mampu berkehidupan yang lebih layak.

Berkaitan dengan pangsa pasar dari produk OTOP, asal bahan baku perhiasan di Gems Gallery dominan berasal dari utara Bangkok, yaitu Cangkaburi yang terletak 300 km dari Bangkok. Namun untuk produk-produk OTOP lainnya berasal dari seluruh daerah di Thailand. Kemudian, skala pelayanan dari produk OTOP Thailand tidak hanya lokal dan regional saja, tetapi juga internasional.

Gambaran kondisi dari OTOP di Thailand yang telah dipaparkan merupakan upaya dari pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perkuatan ekonomi pedesaan agar tidak terdapat kesenjangan antara daerah perkotaan dan pedesaan. Selain meningkatkan kesejahteraan masyarakat, maksud dari adanya gerakan OTOP ini adalah untuk mengurangi pengangguran, menjadikan desa-desa yang ada di Thailand tangguh dalam menghadapi dunia perekonomian agar tetap mandiri dan mengandalkan kemampuan serta sumber daya yang mereka miliki untuk mengembangkan daerahnya sendiri sehingga mampu bersaing dengan daerah lain. Agar kegiatan OTOP tersebut berhasil dan mampu meningkatkan perekonomian wilayah diperlukannya suatu integrasi dengan sektor-sektor lain seperti dengan sektor transportasi.

Untuk memasarkan produk OTOP tentu diperlukan aksesibilitas dan moda transportasi yang baik. Seperti di Gems Gallery, untuk mengakses galeri tersebut, moda transportasi yang tersedia hanyalah taxi. Moda transportasi seperti MRT dan BRT tidak melewati galeri tersebut. Oleh karena itu diperlukan suatu upaya dan kerja sama dengan sektor transportasi dalam penyediaan moda transportasi menuju ke Gems Gallery agar semua kalangan masyarakat dapat menjangkau galeri tersebut. Kemudian dengan sektor perdagangan yang bekerja sama dengan pasar tradisional dan modern dalam pemasaran produk OTOP sehingga masyarakat desa dapat bersaing dengan produk-produk lain serta dapat meningkatkan pendapatannya.

Ditulis oleh: Gea Puspita Hapsari
Staf Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional, Direktorat Otonomi Daerah
(Instagram: @geapuspitahapsari)



Share this post:  
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment