Berkesempatan berkunjung ke Jepang melalui program Jenesys 2.0. ini merupakan hal yang sangat menyenangkan bagiku, dimana aku dapat bertemu dengan orang-orang Jepang yang menyenangkan serta menyaksikan berbagai hal menarik lainnya.
Hal yang sangat berkesan bagiku selama di Jepang adalah saat aku mengamati dan merasakan
kecanggihan teknologi di Jepang. Pengalaman yang tak terlupakan olehku ialah menjelajah kota demi
kota yang terletak di pulau
berbeda menggunakan
kereta api super cepat yaitu Shinkansen.
Shinkansen merupakan transportasi publik yang sangat diandalkan oleh warga Jepang. Kecepatan kereta ini pun mampu mencapai hingga 300 km/jam. Selain dari segi kecepatan, shinkansen juga merupakan moda transportasi yang paling aman di dunia. Sejak awal penggunaannya, yaitu sekitar tahun 1980-an, shinkansen tidak pernah mengalami kecelakan. Selain itu, moda transportasi ini memiliki pelayanan yang sangat baik yaitu ketepatan waktu, seluruh awak kabin harus
menunduk di depan pintu shinkansen untuk menghormati pengguna shinkansen, dan fasilitas yang
terdapat di dalam kereta sangat lengkap dan terpelihara. Fasilitasnya seperti kontak listrik, jarak kursi
yang nyaman, makanan kecil, minuman, toilet, ruang khusus merokok, ruang khusus kaum difabel,
hingga slot gantungan. Sungguh teknologi transportasi
kereta api yang sangat memukau.
Tidak hanya teknologi kereta api Shinkansen
yang membuat aku terkesan tetapi juga ikon robot canggih
milik Jepang yang bernama Ashimo. Ashimo adalah robot
yang hasil karya sebuah perusahaan otomotif skala besar
miliki Jepang (Honda) yang dikendalikan melalui sensor.
Honda berkolaborasi dengan siswa SMA dan mahasiswa
Jepang untuk menciptakan robot impian warga Jepang
yang diharapkan suatu saat nanti dapat membantu
aktivitas manusia. Ashimo dapat bergerak dan berbicara
layaknya manusia. Bahkan dapat bergurau dengan para
pengunjung Museum Teknologi Miraikan. Lebih dari itu, ia
juga bisa berjalan ke segala arah, memutar, hingga
melompat dengan satu kaki. Walaupun ia masih dalam
pengembangan, tetapi menurutku ia sudah memiliki
kemampuan yang luar biasa. Bahkan negara-negara lain
cenderung tertingga dari Jepang dalam hal
pengembangan robot.
Indonesia mungkin dapat sedikit berkaca dari Jepang dalam hal pengembangan teknologinya. Kereta api Shinkansen dan robot Ashimo merupakan hasil karya manusia. Orang Indonesia juga
manusia, hanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berbeda. Jepang memiliki SDM yang sangat
produktif dalam mengembangkan dan menemukan suatu teknologi terbaru yang dapat meningkatkan
daya saing negara mereka di skala internasional. Sedangkan Indonesia belum sepenuhnya mampu
menghasilkan banyak SDM yang berkualitas seperti Jepang. Padahal, seluruh teknologi yang ada di
Jepang, bahkan di dunia ini sebenarnya dapat diaplikasikan di Indonesia dengan satu syarat saja, yakni
perbaikan dan peningkatan kualitas SDM, terutama yang berusia produktif. Dengan SDM yang
berkualitas, produk-produk teknologi seperti kereta api Shinkansen dan robot Ashimo dapat dibuat
sendiri oleh orang Indonesia. Sebagai bentuk dukungan untuk menghasilkan SDM yang berkualias
maka pemerintah harus memberikan dukungan melalui pemberian beasiswa, bantuan dana penelitian
dan pengembangan, perizinan, dan fasilitas yang dibutuhkan. (/haf)
Ditulis oleh: Zulfikar Dinar Wahidayat Putra
Partisipan Jenesys 2.0
Mahasiswa Master of Urban Environmental Management, Wageningen University
(email: zulfikar.dinar@gmail.com)