Ketika berkunjung ke BMA (Bangkok Metropolitan Administration), saya menyaksikan suatu hal yang unik, yaitu miniatur kota Bangkok. Miniatur Kota Bangkok ini merupakan suatu model Kota Bangkok yang menggambarkan visi dan arahan pembangunan yang ingin dituju oleh kota ini.
(Photo Credit: PWK UGM)
BMA (Bangkok Metropolitan Administration) sendiri adalah suatu lembaga yang bertanggung-jawab atas manajemen dan pembangunan Kota Bangkok. Mungkin kalau disetarakan dengan instansi yang ada di Indonesia seperti BAPPEDA (Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah).
Sebagai seorang wisatawan, saya merasa keberadaan miniatur kota ini merupakan salah satu daya tarik yang menarik untuk dikunjungi terutama untuk menikmati lansekap kota Bangkok dalam bentuk 3D. Sedangkan bagi masyarakat, keberadaan miniatur ini sangat efektif untuk menggambarkan sekaligus mensosialisasikan visi yang ingin dituju oleh Kota Bangkok. Sehingga, ketika suatu kebijakan terkait pemanfaatan lahan dilakukan oleh pemerintah, maka masyarakat dapat lebih paham dan excuse terhadap kebijakan yang diambil.
(Photo Credit: PWK UGM)
Menurut saya, miniatur kota ini mungkin merupakan jawaban untuk meminimalisir konflik pemerintah dan masyarakat yang sering terjadi di Indonesia. Karena saat ini rencana tata ruang yang ada di sebagian besar kota Indonesia hanya dalam bentuk peta saja, yang terkadang tidak cukup untuk menggambarkan rencana pembangunan.
Oleh karena itu, belajar dari Kota Bangkok, semoga kedepannya kota-kota di Indonesia bisa menyerap dan mengadaptasi miniatur kota ini sebagai salah satu sarana untuk mengedukasi masyarakat tentang wawasan kotanya. (/haf)
Ditulis oleh Hafi Munirwan
Mahasiswa Master of Urban Environmental Management,
Wageningen University, Netherlands.
(Email: hafi.munirwan@gmail.com, instagram: @hafimunirwan)